Sabtu, 24 Desember 2011

Mengaktifkan wireless yg tak kunjung hadir di linux

Setelah menginstall Ubuntu, biasanya pengguna laptop akan dipusingkan dengan mencari driver untuk wireless nya.

Untuk menginstall driver ini anda pasti butuh jaringan internet, wifi saja belum bisa bagaimana mau install driver hardware sementara Wvdial pun belum ada.

Berikut ini tips untuk menginstall driver Broadcomm untuk Ubuntu di laptop Dell (dan kebanyakan laptop dengan chipset Broadcomm):

1. Masuk ke LiveCD / LiveUSB Ubuntu.
2. Instal Paket paket berikut ini secara berurutan:

Untuk pengguna intel (i386):

- /pool/main/p/patch/patch_2.6-2ubuntu1_i386.deb
- /pool/main/d/dkms/dkms_2.1.1.2-2fakesync1_all.deb
- /pool/restricted/b/bcmwl/bcmwl-kernel-source_5.60.48.36+bdcom-0ubuntu3_i386.deb
- /pool/main/b/b43-fwcutter/b43-fwcutter_012-1build1_i386.deb



Untuk pengguna amd (amd64):

- /pool/main/p/patch/patch_2.6-2ubuntu1_amd64.deb
- /pool/main/d/dkms/dkms_2.1.1.2-2fakesync1_all.deb
- /pool/restricted/b/bcmwl/bcmwl-kernel-source_5.60.48.36+bdcom-0ubuntu3_amd64.deb
- /pool/main/b/b43-fwcutter/b43-fwcutter_012-1build1_amd64.deb



Setelah semua sukses terinstall , restart komputer anda dan silakan cek di Network Manager apakah sudah mendeteksi wifi.

tapi klo ente ada masalah yang kaya gini nih!!

dependency is not satisfiable... gcc gimana tuwh?


download dan install dulu tuh dependency nya,,
oia,,kalau pengen mengetahui depend suatu aplikasi tertentu,,bisa juga menggunakan terminal,,gunakan perintah berikut :

Code:
dpkg -s namaaplikasi


misal :


Code:
dpkg -s pidgin


ntar bakal ada keterangan dependency-nya tuh,,,lengkap dah!!! kalau mau downloadnya lewat apt-web aja
http://apt-web.dahsy.at/

mengenang kejayaan bersama


Mengenang bagaimana mencoba bangkitnya sepak bola

dimana bagaimana kita sebagai anak muda kebanggaan bangsa mencoba bangkit tuk memajukan sepak bola tanah air disinilah para remaja muda SMAN 114 (NBC) berjuang tuk mengahadapi pertandingan kejuaraan futsal MAESTRO CUP PIALA BNN meski hanya 8 besar tapi tetep aj COOL MAN hahahay!!!!!!!!!!!!

Kamis, 22 Desember 2011

6. Turnamen Round-Robin
Turnamen yang setiap tim bertanding dengan tim lainnya hanya sekali disebut turnamen round-robin.
Turnamen semacam itu dimodelkan dengan graf berarah, yang dalam hal ini simpul menyatakan tiap tim
yang bertanding, dan busur menyatakan pertandingan. Busur (a, b) berarti tim a berhasil memukul tim b.
Gambar 4.7 memperlihatkan turnamen round-robin untuk 6 buah tim. Tim 1 tidak terkalahkan, sedangkan
tim 3 tidak pernah menang.
Gambar 4.7 Turnamen round-robin

Contoh terapan graf yang lain adalah menyatakan aliran informasi dalam pengolahan sinyal dan aliran massa
dalam industri kimia. Graf juga berguna memodelkan sesuatu yang abstrak, seperti struktur perusahaan,
tingkatan sosial, pohon keluarga, aliran kerja dalam proyek, perencanaan dan manajemen proyek,
perpindahan dalam permainan (game), dan langkah-langkah pemecahan masalah. Terapan yang terakhir ini
merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai dalam bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence).

7. Terminologi Dasar
Kita akan sering menggunakan terminologi (istilah) yang berkaitan dengan graf. Di bawah ini didefinisikan
beberapa terminologi yang sering dipakai. Contoh graf pada Gambar 8.12 akan digunakan untuk
memperjelas terminologi yang kita definisikan. Graf yang pertama, G1, adalah graf sederhana, G2 adalah graf
semu yang mengandung sisi ganda maupun gelang, sedangkan G3 adalah graf dengan sebuah simpul yang
terpisah dari simpul lainnya. Ketiga buah graf ini adalah graf tidak-berarah. Untuk terminologi yang
menyangkut graf berarah, contoh grafnya akan digambarkan pada waktu pembahasan
Gambar 4.8 Tiga buah graf, G1, G2, dan G3
1. Bertetangga (Adjacent)
Dua buah simpul pada graf tak-berarah G dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung
langsung dengan sebuah sisi. Dengan kata lain, vj bertetangga dengan vk jika (vj, vk) adalah sebuah sisi pada graf G.
Gambar 5.1 

Tinjau graph  :

simpul 1 bertetanggdengan simpul 2 dan 3, simpul 1 tidak bertetangga dengan simpul 4.


2. Bersisian (Incident)
Untuk sembarang sisi e = (vj, vk), sisi e dikatakan bersisian dengan simpul vj dan simpul vk


Gambar 5.2
Tinjau graph :
sisi (2, 3) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 3, sisi (2, 4) bersisian dengan simpul 2   dan simpul 4, tetapi sisi (1, 2) tidak bersisian dengan simpul 4.

3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex)
Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya. Atau, dapat juga dinyatakan bahwa simpul terpencil adalah simpul yang tidak satupun bertetangga dengan simpulsimpul lainnya.
Gambar 5.3 Simpul terpencil
4. Graf Kosong (Null Graph atau Empty Graph)
Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong disebut sebagai graf kosong dan
ditulis sebagi Nn , yang dalam hal ini n adalah jumlah simpul.
Gambar 5.4 Graf kosong N5
5. Derajat (Degree)
Derajat suatu simpul pada graf tak-berarah adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul
tersebut.
Notasi: d(v) menyatakan derajat simpul v.
Contoh

                          d(1) = d(4) = 2
                          d(2) = d(3) = 3 �
Simpul terpencil adalah simpul dengan d(v) = 0, karena tidak ada satupun sisi yang bersisian dengan simpul
tersebut. Pada Gambar 8.12(c), d(5) = 0.
Sisi gelang (loop) dihitung berderajat dua. 
Alasan mengapa gelang mengkontribusikan dua untuk derajat simpulnya adalah karena gelang
direpresentasikan sebagai (v, v), dan simpul v bersisian dua kali pada sisi (v, v).
Simpul yang berderajat satu disebut anting-anting (pendant vertex). Dengan kata lain, anting-anting hanya
bertetangga dengan sebuah simpul. Pada Gambar 8.13(c), d(4) = 1, karena itu simpul 4 adalah anting-anting.

Pada graph berarah,
din(v) = derajat-masuk (in-degree)
          = jumlah busur yang masuk ke simpul v
dout(v) = derajat-keluar (out-degree)
            = jumlah busur yang keluar darsimpul v

                           d(v) = din(v) + dout(v)

7. LEMMA JABAT TANGAN







Jumlah derajat semua simpul pada suatu graf adalah genap, yaitu dua kali jumlah sisi pada graf tersebut. Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka



( catatan: ingatlah 2 E selalu bernilai genap)

Lemma ini dikenal dengan lemma jabat tangan (handshaking lemma). Hal ini disebabkan oleh setiap sisi dihitung dua kali, yaitu pada ujung kiri sebagai bagian dari simpul kiri dan pada ujung kanan dihitung sebagai bagian dari simpul kanan. Layaknya orang berjabat tangan, maka jumlah tangan yang berjabatan adalah genap dan jumlah tangan yang berjabatan adalah dua kali jumlah jabatan tangan yang terjadi [DUL94]. Catatlah bahwa Lemma Jabat Tangan juga benar untuk graf berarah, yang dalam hal ini d(v) = din(v) + dout(v).

8. Lintasan (Path)
Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v0 ke simpul tujuan vn di dalam graf G ialah
barisan berselang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e1, v1, e2, v2,... , vn –1, en, vn sedemikian
sehingga e1 = (v0, v1), e2 = (v1, v2), ... , en = (vn-1, vn) adalah sisi-sisi dari graf G.
Jika graf yang ditinjau adalah graf sederhana, maka kita cukup menuliskan lintasan sebagai barisan simpu-lsimpul saja: v0, v1, v2, ... , vn –1, vn , karena antara dua buah simpul berturutan di dalam lintasan tersebut hanya ada satu sisi.

7. Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit)
Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus.
Pada Gambar 8.12(a), 1, 2, 3, 1 adalah sebuah sirkuit. Panjang sirkuit adalah jumlah sisi di dalam sirkuit tersebut.
V. Representasi Graph
1. Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)
2. Matriks Bersisian (incidency matrix)
3. Senarai Ketetanggaan (adjacency list)
6. Turnamen Round-Robin
Turnamen yang setiap tim bertanding dengan tim lainnya hanya sekali disebut turnamen round-robin.
Turnamen semacam itu dimodelkan dengan graf berarah, yang dalam hal ini simpul menyatakan tiap tim
yang bertanding, dan busur menyatakan pertandingan. Busur (a, b) berarti tim a berhasil memukul tim b.
Gambar 4.7 memperlihatkan turnamen round-robin untuk 6 buah tim. Tim 1 tidak terkalahkan, sedangkan
tim 3 tidak pernah menang.
Gambar 4.7 Turnamen round-robin

Contoh terapan graf yang lain adalah menyatakan aliran informasi dalam pengolahan sinyal dan aliran massa
dalam industri kimia. Graf juga berguna memodelkan sesuatu yang abstrak, seperti struktur perusahaan,
tingkatan sosial, pohon keluarga, aliran kerja dalam proyek, perencanaan dan manajemen proyek,
perpindahan dalam permainan (game), dan langkah-langkah pemecahan masalah. Terapan yang terakhir ini
merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai dalam bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence).

7. Terminologi Dasar
Kita akan sering menggunakan terminologi (istilah) yang berkaitan dengan graf. Di bawah ini didefinisikan
beberapa terminologi yang sering dipakai. Contoh graf pada Gambar 8.12 akan digunakan untuk
memperjelas terminologi yang kita definisikan. Graf yang pertama, G1, adalah graf sederhana, G2 adalah graf
semu yang mengandung sisi ganda maupun gelang, sedangkan G3 adalah graf dengan sebuah simpul yang
terpisah dari simpul lainnya. Ketiga buah graf ini adalah graf tidak-berarah. Untuk terminologi yang
menyangkut graf berarah, contoh grafnya akan digambarkan pada waktu pembahasan
Gambar 4.8 Tiga buah graf, G1, G2, dan G3
1. Bertetangga (Adjacent)
Dua buah simpul pada graf tak-berarah G dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung
langsung dengan sebuah sisi. Dengan kata lain, vj bertetangga dengan vk jika (vj, vk) adalah sebuah sisi pada graf G.
Gambar 5.1 

Tinjau graph  :

simpul 1 bertetanggdengan simpul 2 dan 3, simpul 1 tidak bertetangga dengan simpul 4.


2. Bersisian (Incident)
Untuk sembarang sisi e = (vj, vk), sisi e dikatakan bersisian dengan simpul vj dan simpul vk


Gambar 5.2
Tinjau graph :
sisi (2, 3) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 3, sisi (2, 4) bersisian dengan simpul 2   dan simpul 4, tetapi sisi (1, 2) tidak bersisian dengan simpul 4.

3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex)
Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya. Atau, dapat juga dinyatakan bahwa simpul terpencil adalah simpul yang tidak satupun bertetangga dengan simpulsimpul lainnya.
Gambar 5.3 Simpul terpencil
4. Graf Kosong (Null Graph atau Empty Graph)
Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong disebut sebagai graf kosong dan
ditulis sebagi Nn , yang dalam hal ini n adalah jumlah simpul.
Gambar 5.4 Graf kosong N5
5. Derajat (Degree)
Derajat suatu simpul pada graf tak-berarah adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul
tersebut.
Notasi: d(v) menyatakan derajat simpul v.
Contoh

                          d(1) = d(4) = 2
                          d(2) = d(3) = 3 �
Simpul terpencil adalah simpul dengan d(v) = 0, karena tidak ada satupun sisi yang bersisian dengan simpul
tersebut. Pada Gambar 8.12(c), d(5) = 0.
Sisi gelang (loop) dihitung berderajat dua. 
Alasan mengapa gelang mengkontribusikan dua untuk derajat simpulnya adalah karena gelang
direpresentasikan sebagai (v, v), dan simpul v bersisian dua kali pada sisi (v, v).
Simpul yang berderajat satu disebut anting-anting (pendant vertex). Dengan kata lain, anting-anting hanya
bertetangga dengan sebuah simpul. Pada Gambar 8.13(c), d(4) = 1, karena itu simpul 4 adalah anting-anting.

Pada graph berarah,
din(v) = derajat-masuk (in-degree)
          = jumlah busur yang masuk ke simpul v
dout(v) = derajat-keluar (out-degree)
            = jumlah busur yang keluar darsimpul v

                           d(v) = din(v) + dout(v)

7. LEMMA JABAT TANGAN







Jumlah derajat semua simpul pada suatu graf adalah genap, yaitu dua kali jumlah sisi pada graf tersebut. Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka



( catatan: ingatlah 2 E selalu bernilai genap)

Lemma ini dikenal dengan lemma jabat tangan (handshaking lemma). Hal ini disebabkan oleh setiap sisi dihitung dua kali, yaitu pada ujung kiri sebagai bagian dari simpul kiri dan pada ujung kanan dihitung sebagai bagian dari simpul kanan. Layaknya orang berjabat tangan, maka jumlah tangan yang berjabatan adalah genap dan jumlah tangan yang berjabatan adalah dua kali jumlah jabatan tangan yang terjadi [DUL94]. Catatlah bahwa Lemma Jabat Tangan juga benar untuk graf berarah, yang dalam hal ini d(v) = din(v) + dout(v).

8. Lintasan (Path)
Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v0 ke simpul tujuan vn di dalam graf G ialah
barisan berselang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e1, v1, e2, v2,... , vn –1, en, vn sedemikian
sehingga e1 = (v0, v1), e2 = (v1, v2), ... , en = (vn-1, vn) adalah sisi-sisi dari graf G.
Jika graf yang ditinjau adalah graf sederhana, maka kita cukup menuliskan lintasan sebagai barisan simpu-lsimpul saja: v0, v1, v2, ... , vn –1, vn , karena antara dua buah simpul berturutan di dalam lintasan tersebut hanya ada satu sisi.

7. Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit)
Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus.
Pada Gambar 8.12(a), 1, 2, 3, 1 adalah sebuah sirkuit. Panjang sirkuit adalah jumlah sisi di dalam sirkuit tersebut.
V. Representasi Graph
1. Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)
2. Matriks Bersisian (incidency matrix)
3. Senarai Ketetanggaan (adjacency list)